Populasi
Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi
populasi atau study sensus. Sedangkan menurut Sugiyono
pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang
tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sampel
Pengertian dari sampel adalah
sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu
secara representative dapat mewakili populasinya. Menurut Sugiyono(2011) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative. Penelitian sample baru boleh di laksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar homogen. Sampel adalah bagian dari
populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam
penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur
sampling dalam populasi sampling, dengan syarat: (1) Harus meliputi seluruh
unsur sampel, (2) Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali, (3) Harus up to date, (4) Batas-batasnya harus
jelas, (5) Harus dapat dilacak dilapangan.
Menurut Teken (dalam Masri
Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah: (1) Dapat
menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti, (2) Dapat
menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku (standar) dari taksiran
yang diperoleh, (3) Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan, (4) Dapat
memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.
Keuntungan Penelitian Sampel
Kita melakukan penelitian sampel
dari pada melakukan penelitian populasi karna penelitian sampel memiliki
beberapa keuntungan, yaitu: (1) Karna menghemat dari segi waktu, tenaga dan
biaya karna subyek penelitian sample relative lebih sedikit di banding dengan
study populasi, (2) Di banding dengan penelitian populasi penelitian sample
lebih baik karna apabila penelitian populasi terlalu besar maka di khawatirkan
ada yang terlewati dan lebih merepotkan, (3) Pada penelitian populasi akn
terjadi kelelahan dalam pencatatan dan analisisnya, (4) Dalam penelitian
populasi sering bersifat destruktif, (5) Adakalanya penelitian populasi tidak
lebih baik di laksanakan karna terlalu luas populasinya.
Representative Sampel
Ada empat parameter yang bisa
dianggap menentukan representativeness sampel (sampel yang benar-benar
mencerminkan populasinya), yaitu: (1) Variabilitas populasi, merupakan hal yang
sudah “given”, artinya peneiti harus menerima sebagaimana adanya, dan tidak
dapat mengatur atau memanipulasinya, (2) Besar sampel, makin besar sampel yang
diambil akan semakin besar atau tinggi taraf representativeness sampel
tersebut. Jika populasinya homogen secara sempurna, besarnya sampel tidak
mempengaruhi tarag representativeness sampel, (3) Teknik penentuan sampel, makin
tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula tingkat
representativeness sampel, (4) Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam
sampel. Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel,
akan makin tinggi tingkat representativeness sampel.
Teknik Pengambilan Sampel
1.
Probability Sampling atau
Random Sampling
a. Simple random sampling,
pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah sample yang diambil
sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara (1) undian (digoncang
seperti arisan), (2) ordinal (angka kelipatan), (3)tabel bilangan random.
b. Proportionate stratified
random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya, maka perlu ada
kalsifikasi siswa berdasar strata (misal kelas I, II dan III).
Disproportional stratified random
sampling.
c. Area Sampling, teknik
pengambilan sample berdasar wilayah.
d. Kluster sampling, teknik
pengambilan sample berdasar gugus atau clusters, misal: sebuah penelitian ingin
mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa, dengan berbagai klaster, missal dari segi
pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan.
2.
Non-Probability Sampling
a. Sampling sistematis, yaitu
memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap
individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst).
b. Sampling kuota, (quota
sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sample yang
diinginkan (ditentukan).
c. Sampling aksidental, sample
yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa
saja yang ditemui dijalan, untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga
sembako.
d. Purposive sampling, teknik
pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang yang dipilih
betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel).
e.
Sampling jenuh (sensus).
f. Snowball sampling, dimulai
dari kelompok kecil yang diminta untuk
menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tesrebut diminta untuk menunjukkan
kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.
Sumber :
Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar
Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.